Senin, 02 Februari 2015

Definisi Herba


Seri 3/7
Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batu-batuan) yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.

Definisi Herbalis
Herbalis adalah orang yang memiliki kepakaran (arif) dan kecakapan (skill) dalam bidang pengobatan (terapi) dengan menggunakan herba-herba alami.

Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping.

Tahapan kerja herba, yaitu sebagai berikut :
1.      Release (mengeluarkan):dalam proses ini segala racun/toksid dalam tubuh di keluarkan (detoksifikasi).
2.      Relax (mengistirahatkan):peringkat ini tubuh diletakan dalam keadaan yang stabil dimana keadaan suhu, alkali (basa), dan acid (asam) berada dalam tahap yang paling baik,agar dapat membantu berfungsinya sistem imunitas.
3.      Regeneration (menggantikan dengan yang baru): sel-sel yang mati/rusak di ganti dengan yang baru, dimana herba dengan antioksidannya dapat bertindak sebagai antiaging dalam pencegahan penyakit-penyakit degeneratif.
4.      Refunction (mengembalaikan fungsi): setelah proses di atas berjalan sempurna, maka organ – organ akan berfungsi normal kembali, sebagaimana Allah ciptakan.

Sifat Penggunaan Herba :
1.      Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.
2.      Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak.
3.      Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layaknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit. Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2 kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari
4.      Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll.

Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah:
·         Mind set kita terhadap herbal
·         Stress
·         Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB)
·         Asupan air yang kurang
·         Terlalu banyak ledir (mucusa)
·         Keadaan tubuh terlalu asam/acid
·         Tidak rutin mengkonsumsinya
·         Dosis yang tidak mencukupi

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok D/D No.15
Kelapa Gading, Jakarta Utara
Jakarta Utara
Telp. 08111494599

Source:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar